RBCOM - Menjelang dimulainya putaran kedua Super League 2025–2026, dinamika bursa transfer mulai menghangat.
Persib Bandung dikabarkan tidak tinggal diam dan tengah menyusun langkah strategis demi menjaga daya saing tim di tengah jadwal padat dan tantangan berat yang menanti.
Salah satu isu yang paling mencuri perhatian adalah munculnya nama Maarten Paes. Penjaga gawang Timnas Indonesia yang kini membela FC Dallas itu disebut masuk dalam radar Maung Bandung.
Isu tersebut mencuat bersamaan dengan rumor yang lebih dulu mengaitkan Joey Pelupessy dengan klub asal Kota Kembang.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Kedua pemain naturalisasi Timnas Indonesia tersebut dikabarkan menjadi bagian dari rencana Persib untuk memperkuat skuad menghadapi fase krusial musim, baik di kompetisi domestik maupun internasional.
Joey Pelupessy diproyeksikan menjadi tambahan penting di lini tengah menjelang babak 16 besar AFC Champions League Two 2025–2026.
Sementara itu, sorotan justru bergeser ke sektor penjaga gawang setelah media sepak bola Belanda, Voetbal.NL, melaporkan adanya komunikasi intens antara Maarten Paes dan manajemen Persib Bandung.
Kiper utama FC Dallas berusia 27 tahun tersebut disebut masuk daftar target untuk paruh kedua musim.
Manajemen Buka Kode Tambahan Pemain
Spekulasi transfer tersebut diperkuat oleh pernyataan Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhitia Putra Herawan.
Ia menegaskan bahwa proses evaluasi tim terus dilakukan demi memastikan Persib tetap kompetitif di tengah tekanan kompetisi.
“Tim pelatih sedang evaluasi. Yang pasti kita ingin memperkuat tim. Kita tahu, tim-tim yang main di 16 besar sangat kuat, jadi kita juga ingin memperkuat tim. Jadi insya Allah ada pemain baru di 16 besar nanti,” ujar Adhitia.
Ketika disinggung soal peluang mendatangkan pemain naturalisasi Timnas Indonesia lainnya, Adhitia merespons dengan nada optimistis.
Baca Juga : Daftar Pemain Persib yang Dirumorkan Bakal Dilepas, Satu Dipastikan Pergi
Ia menyebut pengalaman sukses Persib merekrut Thom Haye dan Eliano Reijnders sebagai referensi penting bagi manajemen.
“Ya doakan ajalah. Sukses kedatangan kedua pemain naturalisasi sebelumnya bisa kita jadikan tolak ukur. Kita berharap bisa mengulangi kesuksesan yang sama,” tuturnya.
Adhitia juga menanggapi berbagai spekulasi yang beredar dengan sikap terbuka. Ia menegaskan bahwa rumor belum tentu sejalan dengan keputusan akhir klub.
“Tapi, ya kita belum tahulah, kan pemain naturalisasi banyak. Siapa tahu yang digosipin Joey Pelupessy, yang datang Maarten Paes. Ya kita lihat ajalah nanti,” ucapnya.
Krisis Kiper dan Faktor Regulasi
Ketertarikan Persib terhadap Maarten Paes tidak terlepas dari situasi di bawah mistar gawang.
Adam Przybek, kiper asing asal Wales yang direkrut awal musim untuk menggantikan Kevin Ray Mendoza, belum menemukan performa terbaiknya sejak berkarier di Indonesia.
Przybek sempat dipercaya tampil sebagai kiper utama pada ajang pramusim Piala Presiden 2025.
Namun, menjelang musim dimulai, terungkap bahwa ia membawa hukuman skorsing dari klub sebelumnya, Penybont. Kondisi tersebut memaksa pelatih Bojan Hodak kembali mengandalkan Teja Paku Alam.
Baca Juga : Persib Dikabarkan Negosiasi Transfer Pemain dengan Sejumlah Klub Super League
Nasib Przybek semakin berat setelah ia mengalami cedera, membuat Teja terus menjadi pilihan utama.
Saat Przybek akhirnya mendapat kesempatan pada pekan ketujuh Super League 2025–2026 melawan Persita Tangerang, Persib justru menelan kekalahan 2-1. Sejak itu, Hodak enggan kembali memainkan kiper impornya.
Kesempatan kembali terbuka saat Persib menghadapi Borneo FC pada laga tunda, Jumat (5/12/2025), ketika Teja mengalami cedera.
Namun, atas saran pelatih kiper Mario Jozic, Hodak lebih memilih menurunkan kiper muda berusia 19 tahun, Fitrah Maulana.
Tersingkir oleh kiper lokal dan pemain belia, posisi Przybek semakin terjepit. Selain faktor performa, regulasi Super League yang hanya mengizinkan tujuh pemain asing bermain bersamaan menjadi penghalang lain.
Kondisi ini menjadikan Maarten Paes, yang berstatus pemain naturalisasi, sebagai opsi ideal bagi Persib untuk menghadapi tekanan jadwal padat dan persaingan ketat di level Asia.
Keuntungan Finansial dari Panggung Asia
Partisipasi Persib Bandung di kompetisi AFC tidak hanya membawa gengsi prestasi, tetapi juga dampak ekonomi yang signifikan.
Klub asal Bandung tersebut dinilai berada dalam kondisi finansial yang sangat baik untuk merencanakan proyek jangka panjang.
Dilansir dari Siap VIVA, Persib diperkirakan meraup keuntungan sekitar Rp20 miliar hingga Rp30 miliar dari partisipasinya di AFC.
Baca Juga : Daftar Pemain Persib yang Dirumorkan Bakal Dilepas, Satu Dipastikan Pergi
Pemasukan itu berasal dari bonus kemenangan, match fee, serta hak siar yang nilainya melampaui kompetisi domestik.
Eksposur internasional juga membuat nama Persib semakin dikenal di kancah global. Dampaknya terasa pada peningkatan animo Bobotoh, penjualan tiket pertandingan, hingga lonjakan pembelian merchandise resmi klub.
Dengan kondisi tersebut, mendatangkan pemain seperti Joey Pelupessy dan Maarten Paes bukanlah skenario yang mustahil.
Kehadiran keduanya diyakini mampu menambah kualitas sekaligus kedalaman skuad Persib Bandung untuk terus bersaing di papan atas Super League dan menjaga performa di ajang AFC.****
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Tim Republik Bobotoh | Editor: Daddy
Barisan kiper Persib, dari kiri ke kanan: Teja Paku Alam, Adam Pryzbek, dan Fitrah Maulana. (Adam Husein/RBCOM)