Imran Nahumarury. (LIB)
RBCOM - Konflik manajemen Malut United FC dan Imran Nahumarury sepertinya akan panjang karena adanya dugaan penggelapan uang di balik pemecatan sang pelatih.
Imran Nahuramaruy dan Yeyen Tumena (Direktur Teknik) dipecat karena diduga melakukan penggelapan uang dengan mengambil fee agent kontrak pemain Malut United.
Kepada media, Imran Nahumarury yang membawa Malut United finish di posisi 3 klasemen Liga 1 musim lalu, buka suara atas tudingan yang dialamatkan kepada dirinya yang dinilainya sebagai fitnah.
Baca Juga : David da Silva Pemain Terakhir yang Tinggalkan Persib?
"Ini fitnah keji. Aduh terlalu sekali. Mana ada begitu. Gaji seng (tidak) lah. Tuhan seng mungkin angkat beta (saya) sampai posisi ini kalau beta seng jujur," kata Imran dikutip dari Referensimaluku.id.
"Tapi, beta tahu ini permainan sapa. Istilahnya habis manis sepah dibuang," ungkap mantan pemain Timnas Indonesia yang sempat membela Persija Jakarta dan Persib Bandung itu.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Maluku Maju Sejahtera, Dirk Soplanit, menjelaskan, pelanggaran berat yang dilakukan Imran dan Yeyen sudah tidak bisa ditolerir.
Dirk Soplanit mengatakan, keduanya terbukti melakukan praktik memperkaya diri dengan cara mengambil fee agent dari kontrak pemain.
Jika acuannya adalah prestasi tim, Imran dan Yeyen, diakui Dirk Soplanit seharusnya dipertahankan, bukan dipecat.
"Saya ambil contoh untuk kontrak pemain asing 1 miliar itu fee-nya 10 persen yakni 100 juta itu diambil direktur teknik," jelasnya dikutip dari Siwalimanews.
"Dan selama ini Maluku United mengontrak 14 pemain asing dari liga 2 sampai liga 1 artinya semuanya diambil direktur teknik," ujar Dirk Soplanit.****