Pimpinan DPRD Kota Bandung Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., menjadi narasumber Diseminasi 4 Konsensus Kebangsaan, di Hotel Preanger, Bandung, Selasa, 28 Oktober 2025. (Robby/Humpro DPRD Kota Bandung)
RAGAM RBCOM - Pimpinan DPRD Kota Bandung Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M memaparkan kekuatan NKRI dalam situasi geopolitik dunia ke hadapan peserta yang merupakan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) tingkat SMA Kota Bandung.
Ia menuturkan, Indonesia memiliki luas wilayah yang besar, dengan populasi penduduk yang menduduki urutan keempat terbanyak dunia. Semua bisa menjadi kekayaan dan potensi yang diunggulkan, tetapi bisa berdampak perpecahan besar.
Oleh karena itu, dibutuhkan alat perekat, pemersatu, serta satu falsafah yang sama, satu cara pandang yang sama yaitu 4 Konsensus Kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta Bineka Tunggal Ika.
"Maka disusunlah UUD 1945 yang terbentuk dalam NKRI, yang berlandaskan Pancasila. Empat Konsensus Kebangsaan inilah yang harus dipahami dan diterapkan sebagai pemersatu, perekat, pengikat, untuk mencegah terjadinya disintegrasi, perpecahan, dan penguasaan oleh kepentingan asing," ujarnya.
Sebagai pimpinan DPRD Kota Bandung, Kang Edwin juga menekankan pentingnya mengimplementasikan 4 Konsensus Kebangsaan dalam profesinya sebagai legislator. Nilai-nilai ini diterapkan dalam tiga fungsi dewan yakni anggaran, legislasi, dan pengawasan.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Pesan Kang Edwin bagi anak muda, ia berharap agar setiap langkah dan aktivitas dipayungi nilai-nilai kebangsaan. Sebab, generasi muda saat ini akan memangku tanggung jawab besar bagi Indonesia di masa mendatang.
Perubahan dari dalam diri setiap insan muda bangsa Indonesia harus segera dimulai. Bonus demografi dan sumber daya yang ada di Indonesia ini tidak akan membentuk negara yang maju dan sejahtera bila berkaca pada hasil riset terakhir.
"Lalu bagaimana kita mau menjadi bangsa yang hebat, kalau kita malas membaca? Semoga generasi kita ke depan makin kuat dan cerdas. Jangan lakukan sesuatu hal yang tidak bermanfaat dan merugikan diri sendiri apalagi merugikan orang lain, karena kita menghadapi masalah AI, pinjol, judol, dll. Lakukan banyak hal yang baik dan bermanfaat baik bagi diri sendiri apalagi bagi orang lain, tingkatkan minat membaca, dan rutin berolahraga," tutur Kang Edwin.***
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Tim Republik Bobotoh | Editor: Daddy
