<b>RBCOM -b> Kinerja APBN di Jawa Barat sampai 30 September 2025 mencatatkan total pendapatan sebesar Rp102,51 triliun atau 66,57% dari target, sementara total belanja mencapai Rp87,04 triliun atau 71,73% dari pagu.
"Sehingga menghasilkan surplus regional sebesar Rp15,47 triliun," kata Kepala Kanwil DJPb Jabar Fahma Sari Fatma, Selasa 28 Oktober 2025.
Dia menjelaskan, pendapatan negara sebesar Rp102,51 triliun tumbuh 5,62% (yoy) dengan pertumbuhan pada Penerimaan Perpajakan sebesar 5,30% dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar 11%.
Penerimaan Pajak tercapai Rp74,45 triliun dikontribusi pertumbuhan Pajak Penghasilan yang tumbuh 6,61 khususnya pada PPh Badan dan PPh Final.
PPh pasal 21 terkontraksi sebagai akibat dari pemusatan pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan Tunjangan Kinerja Polri. Sedangkan PPN dan PPnBM sedikit terkontraksi sebesar 1,35% yang disebabkan peningkatan restitusi pada PPN Dalam Negeri.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Penerimaan Kepabeanan dan Cukai tercapai Rp22,03 triliun, tumbuh 4,01% (yoy) dikontribusi pertumbuhan positif pada penerimaan cukai sebesar 4,94%. Penerimaan bea masuk terkontraksi 35,96% karena tidak ada aktivitas importasi PT Bulog sejalan dengan kebijakan seasembada pangan. Selain itu, terdapat realisasi Bea Cukai (BK) sebesar Rp13.300.000 dari komoditas kulit dan kayu pada KPBBC Bogor (ekspor melalui PLB).
Kanwil DJBC Jawa Barat dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) di wilayah Jawa Barat melakukan pengawasan dan penindakan rokok ilegal.
Pada periode penindakan 1 Januari s.d 30 September 2025 telah dilakukan 1.875 penindakan, dengan Barang Hasil Penindakan sebanyak 76,26 juta batang dengan perkiraan nilai barang Rp114,29 miliar dan potensi penerimaan negara yang hilang Rp58,03 miliar.
Realisasi PNBP mengalanu pertumbuhan sebesar 11% (yoy) dengan rincian PNBP lainnya tumbuh 18,01% dan Pendapatan PNBP BLU 4,81%. Sehingga realisasi PNBP pada September 2025 sebesar Rp6,03 triliun.
Belanja Negara yang telah terealisasi Rp87,04 triliun atau 7173% dari pagu sebesar Rp121,34 triliun, secara yoy mengalami perlambatan sebesar 6,96%. Perlambatan terjadi pada Belanja K/L sebesar 22,33% disamping karena pagu TA 2025 lebih kecil dibandingkan pagu TA 2024 juga secara penyerapan terhadap pagu tahun anggaram 2025 sedikit lebih lambat terutama pada belanja barang dan belanja modal sebagai respon dari kebijakan efisiensi anggaran. Belanja K/L sampai 30 September 2025 terealisasi sebesar Rp27,15 triliun atau 60,66% dari pagu.
Realisasi TKD gumbuh 2,21%, dibandingkan tahun sebelumnya, dengan realisasi sampai dengan 30 September 2025 sebesar Rp59,89 triliun atau 78,20% dari pagu. Hampir semua jenis TKD tumbuh kecuali pada DAK Fisik dan DIF.
Berbagai program prioritas telah dilaksanakan dan memberi manfaat langsung kepada masyarakat di Jabar. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah dilaksanakan di 27 kabupaten/kota oleh 854 unit SPPG menjangkau 8 juta penerima manfaat.
Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah menjangkau 44.093 unit di 1.619 lokasi dengan realisasi FLPP sebesar Rp5,52 triliun.
Koperasi Desa, Koperasi Merah Putih (KDKMP) secara kelembagaan telah terbentuk sebanyak 5.969 unit Koperasi dengan status telah berbadan hukum, dengan modal kelola sebesar Rp32,38 miliar dengan jumlah gerai yang dikelola sebanyaj 705 gerai di seluruh kab/kota di Jabar.
Realisasi belanja untuk proram Sekolah Rakyat sebesar Rp25,25 miliar dengan jumlah sekolah yang sudah beroperasi sebanyak 13 sekolah dengan jumlah siswa sebanyaj 1.303 siswa.
Sementara untuk program Revitalisasi Sekolah telah terealisasi sebesar Rp11,31 miliar dengan menggunakan pola swakelola mandiri yang melibatkan langsung komunitas sekolah dan masyarakat. Di jawa Barat telah dibangun 1 sekolah program SMA Unggul Garuda yaitu SMA Cahaya Rancamaya Bogor telah berjalan sejak tahun ajaran 2025 dengan realisasi belanja sebesar Rp59,31 miliar.
Realisasi belanja Tematik Ketahanan Pangan sebesar Rp1,83 triliun dengan capaian produksi beras sebesar 8,72 juta ton dengan penyaluran Beras SPHP sebesar 22,46 juta kg. Program ketahanan energi dilaksanakan untuk 5.996 pembangkit listrik.
Untuk membangun ekonomi berbasis kerakyatan di Jawa Barat telah dilakukan Penyaluran KUR sebesar Rp20,93 triliun untuk 385 ribu debitur dan penyaluran UMi sebesar Rp1,20 triliun untik 247 ribu debitur.
Sementara itu, Perekonomian Jawa Barat triwulan II 2025 tumbuh 2,33% (q-to-q) dan 5,23% (y-on-y). PDRB ADHK (yoy) sebesar Rp459,80 triliun dan ADHB sebesar Rp755,19 triliun.
Tingkat inflasi Jawa Barat September 2025 sebesar 2,19% (yoy) dengan IHK 109,02. Inflasi tertinggi di Kota Sukabumi (3,89%) dengan IHK 110,00 sedangkan inflasi terendah di Kab. Bandung (1,87%) dengan IHK 109,20.
Neraca Perdagangan Jawa Barat Agustus 2025 surplus USD 2,43 miliar. Total ekspor USD 3,47 miliar (turun secara mom dan yoy) dan Total Impor USD 1,04 miliar (naik secara mom, namun turun secara yoy).
Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Barat September 2025 naik 0,44% menjadi 116,12 sedangkan Nilai Tukar Nelayan (NTN) turun 0,76% menjadi 113,22.
Outlook ekonomi glibal membaik, neski tingkat ketidakpastian masih tinggi. Perekonomian Indonesia masih resilen baik dari sisi sektor ekonomi, sisi permintaan, maupun kontribusi masinh-masih daerah dan akan terus diperkuat dengan berbagai stimulus pemerintah.
Peningkatan efektivitas APBN sebagai instrumen pemacu pertumbuhan dan pendorong program prioritas nasional diwujudkan melalui akselerasi dan peningkatan kualitas belanja serta penguatan penerimaan negara yang adaptif.
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Sirojul M | Editor: Sirojul Muttaqien