RBCOM – Seri bergengsi Trial Game Dirt 2025 ditutup di Kota Bandung musim ini. Penyelenggaraan tahun ini semakin istimewa karena menjadi ajang pembuktian bagi para pebalap nasional terbaik.
Sebanyak 46 pebalap menunjukkan kemampuannya menjajal sirkuit Tritan Point Bandung pada gelaran Trial Game Dirt (TGD) 2025 seri V selama dua hari, Jumat-Sabtu (10-11/10/2025).
Ke-46 crosser tersebut unjuk gigi menjadi yang tercepat di empat kelas yang dilombakan yakni FFA Open, Campuran Open, Campuran Non-Seeded, serta Master Open.
Pada race hari pertama, para rider yang turun di dua kelas yakni FFA Open dan Campuran Open serta kelas pendukung Campuran Non Seeded langsung disambut dengan tantangan berat.
Pasalnya, mereka harus melibas lintasan tanah berbatu. Hujan yang mengguyur Kota Kembang sejak sore hari membuat membuat trek balap sulit ditaklukan. Tak ayal perburuan gelar juara umum pun menjadi semakin sengit dan menegangkan.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Karakter Sirkuit Berbeda
Abed Nego Antoro, Genta Auto & Sport selaku promotor mengatakan, Bandung dipilih sebagai tempat lokasi perebutan gelar juara umum Trial Game Dirt 2025 lantaran karakter lintasan yang membuat para rider harus putar otak dan strategi demi menjadi yang tercepat.
Tak Cuma itu, Bandung menjadi rujukan karena antusiasme dari komunitas balap motor selalu tinggi. Terbukti, pada seri pamungkas ini, banyak rider Jawa Barat yang ambil bagian.
“Setelah 10 tahun akhirnya Trial Game Dirt kembali digelar di Jawa Barat. Terakhir itu kita selenggarakan di Majelengka. Antusias pembalap di Jawa Barat semakin berkembang, jadi tahun ini penyelenggara memutuskan Kota Bandung sebagai seri final.
Terlebih karakter sirkuit di sini berbeda. Campuran tanah dan batu membuat pembalap harus pintar mengatur motor, mulai ban hingga rantai,” ujar Abed.
Lebih jauh Abed menjelaskan Trial Game Dirt tahun ini digelar 5 serie, Bandung merupakan serie terakhir. Sebelumnya Trial Game Dirt ini digelar di Semarang, Sidoarjo, Probolinggo, Solo dan terakhir final di Bandung.
“Antusiasnya di setiap kota penyelenggara sangat baik. Antusias penonton terutama yang paling rame di Kota Sidoarjo. Disana juga lapangannya, kita benar-benar dapat yang sangat luas, lebih berbeda dari sirkuit-sirkuit yang lain,” bebernya.
Mengenai jenis rintangan, Abed menyebutkan di serie final ini tidak jauh berbeda dengan kota sebelumnya.
Ada rintangan seperti bigfoot jump, double car jump, jumpingan patah, giant table top, titian cobra, jumpingan kurma royal dan jumping tong yang memberikan kesulitas sekaligus memacu adrenalin para rider.
“Hanya saja serie final ini kita buat lebih tricky dengan track lurus yang agak panjang, lalu ditambah tikungan lalu jumpingan yang membuat lebih menarik. Karena pembalap nasional juga mengikuti poinnya ini sangat mepet lah,” ucap Abed.
Pengakuan Para Rider
Sulitnya obstacle-obstacle pada lintasan sepanjang mencapai 1.450 meter (2 lap) dalam seri pamungkas ini juga diakui oleh rider tuan rumah, salah satunya ialah Fariq Raditya Putra.
Pebalap asal Kota Kembang yang turun di kelas FFA Open dan Campuran Non Seeded ini harus berjuang cukup keras saat melewati berbagai rintangan yang tersaji di atas lintasan.
“Sepintas kalau dilihat tantangannya mudah, tapi pas dicoba, ternyata susah. Yang paling sulit menurut saya jumpingan kurma royal karena memerlukan fokus dan keseimbangan tinggi. Tapi saya bangga bisa ikut Trial Game Dirt karena ini menambah jam terbang dan pengalaman saya karena saya baru menggeluti ajang balap motor dua tahun terakhir,” ujar dia.
Pertama kali mengikuti Trial Game Dirt, Fariq menghadapi lawan-lawan berat seperti M. Zidane Alnesa, Asep Lukman, dan Lantian Juan yang kini tengah memperebutkan gelar juara umum. Namun, lantaran bermain di kandang sendiri Fariq tak gentar bersaing menjadi yang tercepat di setiap kelas yang dia ikuti.
“Mereka yang harusnya grogi, kalau saya kan pendatang baru, jadi bermain lepas saja, tidak ada beban dan tekanan sama sekali. Apalagi saya bermain di kandang sendiri, banyak teman-teman dan keluarga datang mendukung saya langsung di Tritan Point,” cetus Fariq.
Persaingan Juara
Di kelas utama Campuran Open, dominasi M. Zidane tergusur berkat penampilan apik rekan setimnya, M. Athar Al Ghifary yang meraih posisi pertama Heat 1 dan Heat 2. Adapun M. Zidane hanya mampu finis di posisi 7 pada Heat 1 (14 poin).
Berusaha menjaga asa memperebutkan juara umum, M. Zidane memperbaiki penampilannya di Heat 2 dengan berhasil menempati posisi ketiga (20) sehingga mengumpulkan total 34 poin dari dua Heat di hari pertama.
Adapun Asep Lukman, pesaing berat M Zidane di kelas Campuran Open unggul satu poin dengan mengoleksi 35 poin. Di Heat 1, rider asal Boyolali, Jawa Tengah tersebut berhasil berada di posisi ketiga (20) dan di Heat 2 menempati posisi keenam (15).
Hasil ini membuat persaingan antara M. Zidane dan Asep Lukman memperebutkan juara umum kelas Campuran Open semakin sengit di race day kedua, Sabtu (11/10).
Sementara itu di kelas utama FFA Open, M. Zidane masih terlalu tangguh dengan menguasai Heat 1 dan Heat 2 pada hari pertama seri pamungkas Trial Game Dirt 2025 ini. Di Heat 1, rider asal Blitar, Jawa Timur itu menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 57.968 detik.
Bahkan di Heat 2, ia memperbaiki catatan waktunya menjadi 1 menit 54.788 detik. Dua torehan positif itu membuatnya mengumpulkan 50 poin.
Sedangkan Asep Lukman yang menjadi pesaing terkuat dalam memperebutkan juara umum kelas utama FFA Open tampil kurang baik. Di Heat 1 dan 2, juara umum Trial Game Dirt 2019 itu menempati peringkat 4 dan membuatnya hanya mengoleksi 36 poin.
Status juara umum seri kelima untuk masing-masing kelas masih akan ditentukan pada Sabtu (11/10) dengan balapan pada sesi Heat 3 dan Heat 4.
Akumulasi poin terbanyak dan ketepatan dalam menaklukkan rintangan akan jadi penentu siapa yang berhak naik podium tertinggi di seri kelima nanti.
Tak hanya seru di lintasan, seri kelima TGD 2025 juga diramaikan dengan konsep sportainment seperti live music dari Nasa band dan Matheo in Rio, handlebar race, estafet fun game, dan aksi BMX Freestyle dari Wendy and Friends.
Berbagai trik seru dan menantang ditampilkan oleh para freestyler, seperti aksi 360, backflip, tailwhip, dan beragam trik ekstrim lainnya.
Trial Game Dirt 2025 juga bisa disaksikan melalui tayangan live streaming hanya di www.76rider.com/live.***
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Tim Republik Bobotoh | Editor: Daddy