Piala Presiden 2025: Silaturami, Tradisi, dan Penggerak Ekonomi

Piala Presiden 2025: Silaturami, Tradisi, dan Penggerak Ekonomi Tim Persib Bandung dan Dewa United bersiap berlaga di Piala Presiden 2025. (Adam Husein/RBCOM)

RBCOM - Di tengah gegap gempitanya akselerasi sepak bola negeri ini, Piala Presiden 2025 hadir dengan wajah lebih seksi. Memikat publik lewat cara yang menarik.

Lebih dari penggerak roda ekonomi dan silaturahmi, Piala Presiden 2025 tampil sebagai bentuk representasi dalam memperkenalkan tradisi.

Dua tamu dari luar negeri, Oxford United FC dan Port FC, menjadikan Piala Presiden 2025 menjadi lebih karismatik.

Keduanya datang membawa misi. Aroma rivalitas menjadi lebih presisi. Tim lokal pun tak mau kalah saing demi ambil posisi.

• Ekonomi


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Piala Presiden memang selalu melibatkan ratusan pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM). Mereka terlibat demi menyukseskan ajang ini.

Kehadiran Persib, selaku tuan rumah membuat Piala Presiden memiliki daya tarik. Ditambah lagi hadirnya pemain diaspora langganan Timnas Indonesia.

Kehadiran Oxford United FC, Port FC, Arema FC, Dewa United, dan Liga Indonesia All Star layaknya bintang tamu di acara festival musik.

Aksi mereka tentu paling dinantikan. Para penonton berbondong-bondong hadir dan bagi pelaku UMKM, itu menjadi jalan rejeki.

Dagangannya pun laris manis. Seperti Andri, penjual aneka minuman. Baginya, Piala Presiden tak hanya sarana hiburan, melainkan pendorong perekonomian.

"Alhamdulillah, pemasukan bertambah banyak, semoga tahun depan di Bandung lagi," harapnya.

Ketua Organizing Committee (OC) Piala Presiden 2025 juga ikut memperkuat. Ia membongkar rata-rata penjualan UMKM dengan angka fantastis.

"UMKM di Bandung 110, tiga kali pertandingan mereka pendapatannya 2-5 juta per hari." tegas Arya.

• Silaturahmi

Kehadiran tim-tim kuat ini, menjadikan silaturahmi dengan warga Bandung langsung terjalin.

Melalui meet and greet dan berkunjung ke sekolah sepak bola, menjadikan ajang ini lebih hangat.

Oxford United FC pun ambil bagian. Gary Rowett selaku pelatih kepala menilai, langkah ini guna menjaga spirit anak-anak di Indonesia.

"Karena ketika kami datang ke Indonesia, saya melihat gairah yang besar di sepakbola," jelas Gary.

Mereka sadar, Oxford United FC harus ikut terlibat dalam memelihara spirit itu. Sebab, mereka bisa menjadi penerus di skuat Timnas Indoneesia.

"Saya rasa ini bagus memberikan sesuatu kepada anak-anak di Indonesia karena mungkin ada dari mereka menjadi penerus Marselino dan Ole Romeny. Jadi saya rasa itu penting." terangnya.

Oxford United FC juga mendapat sambutan atas kunjungan ke tim Persib. Tentu pertemuan itu menjadi momentum menarik.

Mereka datang bukan sekadar untuk berbicara taktik, melainkan untuk mengenal lebih dalam tentang ekosistem sepakbola Indonesia.

"Kami jadi lebih memahami kedalaman emosional dan budaya yang menyatu dalam klub ini," kata Senior Marketing Manager Oxford United FC, Luke Dick.

• Tradisi

Perkenalan tradisi, menjadi sisi yang paling asik. 'Aura Farming' tarian tradisional Pacu Jalur dari Riau turut ramaikan ajang ini.

Melalui selebrasi pemain Oxford United, Ole Romeny dan bek Port FC, Irfan Fandi, tradisi ini dikenal semakin wangi.

Tidak pakai gimmick, selebrasi gol menjadi lebih nyentrik. Apalagi tradisi tersebut dimiliki negeri ini.

"Saya rasa memang dari trend sendiri yang sedang bergulir pada hari-hari ini memang sering masuk ke dalam sosial media saya. Jadi saya sendiri berusaha untuk mengimplementasikan hal tersebut," ujar Irfan.

Tradisi Sisingaan dan persembahan gelaran kesenian Jawa Barat dari Saung Angklung Udjo juga semakin trendi.

Pelatih Port FC, Alexandre Gama dan pelatih Oxford United, Gary Rowett turut serta meramaikan pertunjukan ini.

Wajah riang gembira sambil menyapa warga, menunjukan bahwa mereka mendapat servis tinggi selama di Indonesia.

Tak hanya itu, nasi box atau konsumsi Piala Presiden juga sukses mendunia. Hal ini berkat testimoni tim media Oxford United FC.

Baginya, isi dari hidangan nasi box memang terasa diservis lebih. Namun jelas, konsumsi Piala Presiden memang kelasnya cukup berbeda.

"Tanpa diragukan lagi, ini adalah adegan terbaik yang pernah saya lihat di ruang pers sebelum pertandingan," tulis pemilik akun X Liam Rice.****

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Raffy Faraz | Editor: Daddy

Piksi

Berita Terkini